Inspirasi Desain dari Rumah Bergaya Kolonial

Dari berbagai jenis gaya bangunan dunia yang kita terapkan dalam rumah kita, ada satu gaya yang mungkin terlupakan. Gaya bangunan ini sebenarnya telah lama kita kenal karena latar belakang sejarah kita. Tepat sekali jika Anda menebak gaya bangunan kolonial.

Gaya bangunan kolonial merupakan ‘warisan’ yang mau tak mau memberi khasanah dalam wacana arsitektur Indonesia. Meski sebagian orang menolak untuk mengaitkan gaya arsitektur ini dengan identitas Indonesia karena isu penjajahan dan karena alasan originalitas, sebagian tidak dapat memungkiri keindahannya dan menganggap bagaimana pun gaya bangunan ini tetap merupakan bagian dari ciri khas Indonesia.

Bangunan kolonial adalah bangunan bercorak arsitektur kolonial yang dimanfaatkan untuk kegiatan fungsional di zaman kolonial. Ciri-ciri umum bangunan yang bersifat kolonial adalah bangunan tinggi, kokoh, dan beratap datar untuk gedung serta atap miring untuk perumahan biasa dan memiliki detail-detail tertentu.
Image
Meski memiliki beberapa jenis karakteristik yang berbeda-beda di beberapa periode dalam sejarah Indonesia, ciri-ciri bangunan kolonial yang paling mudah dikenali antara lain adalah:

  • Denah simetri
  • Tembok tebal
  • Langit-langit tinggi
  • Terdapat ruangan utama yang berhubungan langsung dengan beranda depan dan belakang
  • Kamar tidur ditempatkan di sebelah kiri dan kanan ruangan utama tadi
  • Area servis (dapur, kamar mandi dan gudang) ditempatkan di bagian belakang, terpisah dari bangunan rumah utama.
  • Penggunaan pilar-pilar
  • Tata ruang terbuka
  • Terdapat atap datar
  • Gevel horizontal
  • Volume bangunan yang berbentuk kubus
  • Beranda luas
  • Pintu dan jendela yang berukuran besar
  • Didominasi warna putih

Umumnya gaya kolonial yang ditemui pada bangunan-bangunan tua di Indonesia sudah dimodifikasi sehingga sesuai dengan iklim tropis negara kita. Contohnya dari bentuk atap yang dibuat menjorok keluar. Konstruksi bangunan juga disesuaikan dengan iklim tropis, terutama pada pengaturan ruang, masuk sinar matahari, dan perlindungan hujan.
Image
Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan jika ingin mengadopsi gaya kolonial ini ke dalam rumah Anda. Misalnya saja meski warna cat dinding didominasi putih, Anda tetap dapat bermain dengan warna melalui kaca jendela warna-warni (kaca patri) khas art deco.

Tips lain adalah, untuk menjaga suhu dalam rumah tetap sejuk, biasanya penutup permukaan lantainya menggunakan bahan marmer, terutama untuk rumah penguasa wilayah pada masa itu. Selain bahan marmer, kemewahan lain pada bangunan kolonial tropis adalah keramik bercorak, meski lebih banyak dipakai di kota-kota kecil saja. Peletakan keramik bercorak pada umumnya digunakan di ruang tamu sebagai ornamen utama, bila pemilik rumah tidak memakai karpet. Motif flora, simetris, tiongkok, dan bertekstur (timbul) merupakan motif idaman pada masa itu.

Selain lantai, yang paling menonjol dalam struktur bangunan rumah kolonial adalah temboknya yang kokoh. Dalam perhitungan arsitektur, untuk membuat tembok tersebut mereka menggunakan bata dan rangka beton. Padukan dua elemen utama tersebut dan Anda akan mendapatkan aura kolonial tropis a la Indonesia dalam hunian Anda.

Leave a comment